Sabtu, 21 Desember 2013

kanker payudara (Breast Cancer / Kanker Mama / Kanker-Payu-dara)

Apa itu kanker payudara?

Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara. Hal ini terutama menyerang wanita, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada pria.

Anatomi Payudara Wanita

Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana sel-sel ganas terbentuk pada jaringan payudara. Mari kita pelajari struktur anatomi payudara normal.


anatomi payudara

Gambar Anatomi Payudara

Payudara wanita terdiri dari kelenjar yang membuat air susu ibu (disebut lobulus), saluran kecil yang membawa susu dari lobulus ke puting (disebut duktus), lemak dan jaringan ikatnya, pembuluh darah, dan kelenjar getah bening. Sebagian besar kanker payudara bermula pada sel-sel yang melapisi duktus (kanker duktal), beberapa bermula di lobulus (kanker lobular), dan sebagian kecil bermula di jaringan lain.

Sistem Getah Bening

Sistem getah bening adalah salah satu cara utama kanker payudara menyebar. Sel-sel kanker payudara dapat memasuki pembuluh limfe dan mulai tumbuh di kelenjar getah bening. Jika sel-sel kanker payudara telah mencapai pembuluh getah bening di ketiak (node axilaris), tandanya adalah pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak. Bila ini terjadi maka kemungkinan besar sel-sel kanker juga masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi opsi pengobatan kanker dari dokter Anda.

Benjolan Payudara Bukan Kanker

Kebanyakan benjolan yang terjadi pada payudara adalah bukan kanker. Namun demikian, beberapa perlu diteliti dibawah mikroskop untuk memastikan mereka bukan kanker.

Perubahan Fibrokistik

Kebanyakan benjolan di payudara ternyata hanyalah perubahan fibrokistik. Istilah fibrokistik mengacu pada fibro dan kista. Fibrosis adalah pembentukan jaringan parut, sedangkan kista adalah kantung berisi cairan. Perubahan fibrokistik dapat menyebabkan payudara bengkak dan nyeri. Seringkali terjadi sebelum periode menstruasi dimulai. Payudara dapat terasa kenyal dan kadang keluar cairan bening/susu dari puting.

Jenis-jenis Kanker Payudara

Ada banyak jenis kanker payudara, namun beberapa di antaranya sangat langka. Kadang suatu tumor payudara tunggal dapat merupakan perpaduan dari jenis dibawah ini atau campuran antara kanker invasif dan in situ.

Duktal Karsinoma in situ (DCIS): ini adalah tipe kanker payudara non-invasif paling umum. DCIS berarti sel-sel kanker berada di dalam duktus dan belum menyebar keluar dinding duktus ke jaringan payudara disekitarnya.

Sekitar 1 dari 5 kasus baru kanker payudara adalah DCIS. Hampir semua wanita dengan kanker pada tahap awal ini dapat disembuhkan. Sebuah mamografi seringkali adalah cara terbaik untuk deteksi dini DCIS.

Ketika terdiagnosa DCIS, ahli patologi biasanya akan mencari area dari sel-sel kanker yang telah mati, disebut nekrosis tumor dalam sample jaringan. Bila nekrosis ditemukan, maka tumor agaknya lebih bersifat agresif. Istilah comedocarsinoma kadang digunakan untuk menjelaskan DCIS dengan nekrosis.

Lobular karsinoma in situ (LCIS): Meskipun sebenarnya ini bukan kanker, tetapi LCIS kadang digolongkan sebagai tipe kanker payudara non-invasif. Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang melewati dinding lobulus.

Kebanyakan ahli kanker berpendapat bahwa LCIS sendiri sering tidak menjadi kanker invasive, tetapi wanita dengan kondisi ini memiliki resiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi kanker payudara invasive pada payudara yang sama atau berbeda. Untuk itu, mamografi rutin sangat disarankan. Invasif (atau infiltrating) Duktal Karsinoma (IDC): Ini adalah kanker payudara paling umum dijumpai. Bermula dari duktus, menerobos dinding duktus, dan berkembang ke dalam jaringan lemak payudara. Pada titik ini, itu mungkin menyebar (bermetastasis) ke organ tubuh lainnya melalui sistem getah bening dan aliran darah. Sekitar 8 dari 10 kanker payudara invasive adalah jenis ini. Invasif (infiltrating) Lobular Karsinoma (ILC): kanker ini dimulai dalam lobulus. Seperti IDC, ia dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh. Sekitar 1 dari 10 kanker payudara invasif adalah dari jenis ini. ILC lebih sulit terdeteksi melalui mammogram daripada IDC.

Jenis-jenis Kanker Payudara yang Jarang Terjadi

Kanker Payudara Terinflamasi (IBC): Jenis kanker payudara invasif yang jarang terjadi ini, statistiknya adalah sekitar 1-3% dari semua kasus kanker payudara. Biasanya tidak terjadi benjolan tunggal atau tumor. Sebaliknya, IBC membuat kulit payudara terlihat merah dan terasa hangat. Hal ini juga membuat kulit payudara tampak tebal dan mengerut, seperti kulit jeruk. Dokter biasanya baru mengetahui bahwa perubahan ini bukan disebabkan oleh inflamasi/peradangan atau infeksi, tetapi karena sel-sel kanker telah memblokir pembuluh getah bening di kulit. Payudara yang terkena biasanya lebih besar, kenyal, lembek atau gatal. Pada tahap awal, jenis kanker ini kadang salah diartikan sebagai infeksi payudara (mastitis) dan diobati dengan antibiotic. Bila tidak juga membaik, biasanya dokter akan menyarankan biopsy. Karena tidak terjadi benjolan, jenis ini biasanya tidak terdeteksi saat mammogram. Jenis kanker ini biasanya cenderung menyebar dan kelihatannya lebih buruk daripada tipe IBC ataupun ILC.

Penyakit Paget pada Puting: Jenis kanker payudara ini dimulai pada duktus dan menyebar ke kulit puting dan kemudian ke areola (lingkaran gelap di sekeliling putting). Jenis ini jarang terjadi (hanya sekitar 1% dari semua kasus kanker payudara). Tandanya adalah kulit puting dan areola pecah-pecah, bersisik, dan merah, dengan adanya area berdarah. Pasien biasanya melihat adanya area yang seperti terbakar atau gatal.

Penyakit Paget seringkali diasosiasikan dengan DCIS, atau lebih sering IDC. Pengobatannya seringkali memerlukan mastektomi. Jika DCIS hanya ditemukan (tanpa kanker invasif), ketika payudara diangkat, harapan sembuhnya sangat baik.

Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi karena adanya perubahan/mutasi tertentu pada DNA sel payudara. DNA adalah komponen kimia yang membentuk gen kita. Ada mutasi gen yang bersifat diwariskan (genetic), tetapi ada juga yang tampaknya terjadi dengan sendirinya tanpa diketahui penyebab pasti.

Faktor Resiko Terkait Gaya Hidup Penyebab Kanker Payudara

Tidak memiliki anak atau hamil di usia tua

Wanita yang tidak memiliki anak atau memiliki anak pertama diatas usia 30 tahun memiliki resiko terkena kanker payudara sedikit lebih tinggi daripada yang bukan. Sering hamil pada usia muda, menurunkan resiko terkena kanker payudara. Mengapa ? Karena kehamilan menurunkan jumlah total siklus menstruasi wanita dalam hidupnya, inilah alasannya.

Menggunakan Pil KB

Studi menemukan bahwa wanita yang menggunakan pil KB dalam jangka panjang memiliki resiko agak lebih besar terkena kanker payudara daripada yang bukan. Resiko ini kelihatannya menurun ke normal ketika penggunaan Pil KB tersebut dihentikan.

Menggunakan Terapi Hormon pasca Menopause

Terapi hormon pasca menopause (PHT) atau dikenal sebagai terapi pengganti hormone (HRT) dan terapi hormone menopause(MHT), telah banyak digunakan dalam kurun waktu lama untuk membantu meringankan gejala menopause dan mencegah timbulnya osteoporosis.

Pada dasarnya ada 2 jenis utama terapi hormone. Untuk wanita yang masih memiliki rahim, biasanya dokter meresepkan hormone estrogen dan progresteron (PHT). Untuk yang sudah diangkat rahimnya, dokter meresepkan hanya estrogen (ERT).

Penggunaan kombinasi hormone (PHT) diatas dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara maupun resiko kematian akibat kanker payudara tersebut. Peningkatan resiko ini dapat terjadi secepat 2 tahun sesudah penggunaan terapi hormone tersebut. Selain itu, biasanya kanker payudara ini juga cenderung ditemukan pada stadium lanjut.

Penggunaan terapi estrogen sendiri agaknya tidak meningkatkan resiko terkena kanker payudara secara signifikan (bila digunakan dalam jangka pendek), tetapi penggunaan dalam jangka panjang (diatas 10 tahun), ditemukan dapat meningkatkan resiko terkena kanker ovarium dan payudara. replacement therapy is the same for "bioidentical" and "natural" hormones as it is for synthetic hormones.

Tidak Menyusui Anak

Beberapa studi menemukan bahwa menyusui anak dalam jangka panjang (1.5-2 tahun), terutama dapat agak menurunkan resiko terkena kanker payudara. Penjelasan yang mungkin adalah karena menyusui menurunkan jumlah total siklus menstruasi wanita.

Alkohol

Penggunaan minuman berallohol amat jelas terkait dengan meningkatnya resiko terkena kanker payudara. Resiko semakin meningkat dengan jumlah allohol yang dikonsumsi. Wanita yang minum 2 hingga 5 gelas minuman beralkohol setiap harinya memiliki resiko 1.5 kali lipat lebih tinggi daripada yang bukan. Penggunaan alkohol secara berlebihan juga dapat meningkatkan resiko terkena kanker mulut, kerongkongan, esophagus dan liver. Minuman beralkohol yang disarankan hanya 1 gelas saja sehari.

Obesitas atau Kelebihan Berat Badan

Kelebihan berat badan atau obesitas ditemukan dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara, terutama bagi perempuan paska menopause. Sebelum menopause, ovarium Anda menghasilkan sebagian besar estrogen. Setelah menopause, sebagian besar estrogen wanita berasal dari jaringan lemak. Memiliki jaringan lemak berlebihan setelah menopause dapat meningkatkan probabilitas Anda terkena kanker payudara akibat tingkat estrogen.

Kurangnya Aktivitas Fisik

Berolahraga dapat mengurangi resiko kanker payudara. Pertanyaannya adalah berapa banyak latihan yang diperlukan ? Dalam sebuah penelitian dari Women's Health Initiative (WHI), sedikitnya jalan cepat 1.25 -2.5 jam per minggu dapat mengurangi 18% resiko terkena kanker payudara. Berjalan 10 jam seminggu dapat mengurangi lebih sedikit lagi resiko tersebut. Olahraga fisik yang disarankan adalah selama 45-60 menit, minimum 5 hari dalam seminggu.

Deteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi dini kanker payudara dilakukan melalui serangkaian test dan pemeriksaan. Tujuan skrining adalah untuk mendeksi sedini mungkin kanker payudara sebelum mereka mulai menimbulkan gejala. Semakin dini kanker payudara ditemukan, maka semakin besar peluang keberhasilan pengobatan.

Ikutilah Panduan berikut ini untuk deteksi dini kanker payudara pada wanita :

Mamografi: Wanita berusia 40 dan lebih tua harus menjalani pemeriksaan mamografi setiap tahun dan harus tetap melakukannya selama kesehatan mereka baik.

Uji Payudara Klinis (UPK): Perempuan berusia 20 hingga 30-an tahun harus menjalani uji payudara klinis (UPK) sebagai bagian dari general check up regular oleh ahli kesehatan, setidaknya setiap 3 tahun sekali. Setelah usia 40 tahun, CBE disarankan dilakukan setiap tahun. Sebaiknya dilakukan sesaat sebelum mamografi dilakukan.

UPK ini merupakan pelengkap mamografi dan merupakan kesempatan untuk berdiskusi dengan dokternya tentang perubahan pada dada mereka, uji deteksi dini, dan faktor-faktor lain dalam sejarah wanita yang mungkin bisa meningkatkan resiko kanker payudara.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI): SADARI sangat dianjurkan bagi para wanita, mulai usia 20-an. Segera periksa ke dokter jika Anda melihat perubahan ini pada payudara: sebuah benjolan/pembengkakan, iritasi kulit, nyeri pada puting susu atau puting melesek ke dalam, puting susu atau kulit payudara berwarna kemerahan atau bersisik, atau pengeluaran cairan/darah (bukan ASI) dari payudara.

Wanita berisiko tinggi kanker payudara (lebih dari 20% resiko seumur hidup) harus mendapatkan pemeriksaan MRI dan mamografi setiap tahun. Wanita dengan tingkat resiko moderat (15-20% resiko seumur hidup) harus mendiskusikan dengan dokternya tentang tambahan pemeriksaan MRI pada mamografi tahunan mereka. Pemeriksaan MRI tahunan tidak disarankan bagi wanita dengan resiko kanker kurang dari 15%.

 Wanita beresiko tinggi kanker payudara adalah mereka yang:
  • diketahui memiliki mutasi gen BRCA1 atau BRCA2
  • memiliki kerabat dekat (orang tua, saudara, adik atau anak) dengan mutasi gen BRCA1 atau BRCA2, namun belum melakukan uji genetik sendiri
  • pernah menjalani terapi radiasi di dada ketika mereka berusia antara 10-30 tahun
  • memiliki sindrom Li-Fraumeni, sindrom Cowden, atau sindrom Bannayan-Riley-Ruvalcaba, atau memiliki kerabat tingkat pertama dengan salah satu sindrom diatas
Wanita dengan resiko moderat kanker payudara, adalah mereka yang:
  • memiliki riwayat pribadi kanker payudara, duktal karsinoma in situ (DCIS), lobular karsinoma in situ (LCIS), atipikal duktus hiperplasia (ADH), atau atipikal lobular hiperplasia (ALH)
  • memiliki payudara yang sangat padat atau tidak merata payudara padat ketika dilihat oleh mammogram
Mamografi
 
Suatu mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan X-ray. Pada mamografi, payudara ditekan diantara 2 piring untuk meratakan dan menyebar jaringan. Prosedur ini sesaat mungkin kurang nyaman. Payudara kemudian dikompres ditekan selama beberapa detik. Seluruh prosedur untuk proses mamografi memakan waktu 20 menit. Hasilnya berupa gambar hitam putih pada film yang akan dibaca dan ditafsirkan oleh seorang ahli radiologi.


Apa yang diperhatikan dokter dari hasil mamografi:
  • Kalsifikasi yaitu penumpukan kecil mineral dalam jaringan payudara, yang terlihat seperti bintik-bintik putih kecil di film. Mereka mungkin atau mungkin tidak disebabkan oleh kanker. Ada 2 jenis kalsifikasi:
    • Makrokalsifikasi: deposit kalsium yang kasar (lebih besar), kemungkinan besar disebabkan oleh penuaan pada arteri payudara, luka lama, atau peradangan. Deposito tersebut terkait dengan kondisi non-kanker dan tidak memerlukan biopsi. Ditemukan pada sekitar separuh wanita di atas 50, dan sekitar 1 dari 10 perempuan di bawah 50.
    • Mikrokalsifikasi adalah bintik kecil kalsium di payudara. Mereka mungkin muncul sendiri atau dalam kelompok. Microcalcifications dilihat pada mamografi menjadi perhatian lebih, tetapi masih biasanya tidak berarti bahwa kanker hadir. Bentuk dan tata letak microcalcifications membantu ahli radiologi mendeteksi kemungkinan besar hadirnya kanker. Jika kalsifikasi tampak mencurigakan, biasanya pasien disarankan untuk biopsi.
  • Massa/daging, yang mungkin terjadi dengan atau tanpa kalsifikasi, merupakan perubahan penting yang terlihat pada mamografi. Massa dapat banyak hal, termasuk kista dan tumor padat non-kanker (seperti fibroadenoma), tetapi mereka juga bisa kanker. Massa yang bukan kista biasanya perlu dibiopsi. Ukuran, bentuk, dan batas tepi massa membantu ahli radiologi untuk menentukan apakah kanker hadir.
Adalah penting memberikan hasil mamografi tahun tahun sebelumnya kepada ahli radiologi Anda. Ini dapat membantu untuk menunjukkan bahwa massa atau kalsifikasi tidak berubah selama bertahun-tahun. Hal ini membantu justifikasi perlu tidaknya dilakukan biopsi.
 
Keterbatasan Mamografi
 
Suatu mamografi tidak bisa membuktikan bahwa suatu daerah abnormal adalah kanker. Untuk mengkonfirmasi apakah kanker hadir, sejumlah kecil jaringan harus diambil dan diperiksa di bawah mikroskop. Prosedur ini disebut biopsi.
Mammografi juga tidak bekerja dengan baik pada wanita muda, biasanya karena payudara mereka padat sehingga dapat menyembunyikan tumor. Ini juga mungkin benar bagi wanita hamil dan wanita yang menyusui.

Uji Payudara Klinis (UPK)
 
Dalam pemeriksaan ini, seorang dokter/ perawat profesional akan melihat payudara Anda untuk mengidentifikasi adanya abnormalitas dalam ukuran atau bentuk, atau perubahan kulit atau puting payudara. Kemudian, dengan menggunakan bantalan jari-jari, dilakukan pemeriksaan/rabaan secara mendetail pada payudara Anda. Perhatian khusus akan diberikan pada bentuk dan tekstur dari payudara, benjolan apapun, dan apakah benjolan tersebut melekat pada kulit atau jaringan yang lebih dalam. Daerah di bawah kedua lengan juga akan diperiksa.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
 
Pada wanita normal, wanita yang berusia diatas umur 20 tahun amat disarankan untuk melakukan SADARI setiap tiga bulan. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan SADARI:
 
Langkah 1: Mulai dengan melihat payudara anda di cermin dengan posisi pundak tegap dan kedua tangan di pinggang.

Anda harus melihat:
  • payudara, dari ukuran, bentuk, dan warna yang biasa anda ketahui.
  • payudara denganbentuk sempurna tanpa perubahan bentuk dan pembengkakan.
Jika anda melihat perubahan berikut ini, segera anda ke dokter untuk berkonsultasi :
  • kulit mengkerut, terjadi lipatan, ada tonjolan.
  • puting berubah posisi biasanya seperti tertarik ke dalam.
  • Kemerahan, nyeri, ruam-ruam, atau bengkak.
Langkah 2: Sekarang, angkat tangan anda dan amati jika ada perubahan-perubahan yang telah disebut pada langkah pertama.
 
Langkah 3: Saat anda bercermin, anda cermati apakah ada cairan yang keluar dari kedua putting (baik itu cairan bening, seperti susu, berwarna kuning, atau bercampur darah).


 
Langkah 4: Berikutnya, rasakan payudara anda dengan cara berbaring. Gunakan pijatan pelan namun mantap (tapi bukan keras) dengan tiga ujung anda (telunjuk, tengah, dan manis). Jaga posisi ujung jari datar terhadap permukaan payudara. Gunakan gerakan memutar, Pijat seluruh payudara anda dari atas sampai bawah, kiri kanan, dari tulang pundak sampai bagian atas perut dan dari ketiak sampai belahan payudara. Anda juga dapat membuat gerak naik turun. Gunakan pijatan ringan untuk kulit dan jaringan tepat dibawah kulit, pijatan sedang untuk bagian tengah payudara, dan pijatan kuat untuk jaringan bagian dalam. Saat anda mencapai jaringan bagian dalam, anda harus dapat merasakan tulang iga anda.

Gejala Kanker Payudara

Tanda paling umum gejala kanker payudara adalah benjolan atau massa baru. Benjolan payudara yang tidak menyakitkan, keras, dan memiliki batas tepi tidak merata lebih cenderung kanker. Tetapi beberapa kanker payudara bergejala lunak, lembut, dan bulat. Jadi, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila Anda menemukan sesuatu gejala (kanker) yang tidak biasa di payudara Anda.

Tanda-tanda lain dari gejala kanker payudara adalah sebagai berikut:
  • Bengkak pada seluruh atau sebagian payudara
  • Kulit payudara teriritasi
  • Payudara terasa nyeri
  • Puting susu nyeri atau putting melesak ke dalam
  • Kulit pada payudara atau putting susu berwarna : kemerahan, kulit bersisik, atau menebal
  • Keluarnya cairan/darah dari puting (selain ASI)
Kadang-kadang kanker payudara dapat menyebar ke kelenjar getah bening di bawah lengan dan menyebabkan benjolan atau pembengkakan di daerah ketiak, bahkan sebelum tumor/benjolan pada payudara jelas terlihat/teraba.
Segera periksa ke dokter jika Anda mengalami tanda-tanda diatas. Biasanya selain pemeriksaan fisik dan mamografi, dokter Anda mungkin perlu melakukan beberapa tes lagi, seperti di bawah ini :

Tes Imaging Kanker Payudara

USG Payudara: USG menggunakan gelombang suara. Gema gelombang suara diambil oleh komputer untuk membuat gambar/imaging organ tubuh di layar komputer. USG adalah tes yang baik digunakan bersamaan dengan mammografi. USG membantu membedakan antara kista dan massa padat pada payudara.
Ductogram (juga disebut galactogram): Ini adalah jenis X-ray khusus yang kadang-kadang digunakan untuk menemukan penyebab keluarnya cairan dari puting. Sebuah tabung plastik sangat tipis ditempatkan ke pembukaan duktus di puting. Bahan pewarna kemudian disuntikkan untuk melihat tampilan duktus pada gambar X-ray. Ini membantu mendeteksi adanya tumor dalam saluran. Biasanya cairan juga diuji untuk meneliti ada/tidaknya sel-sel kanker.

Biopsi
 
Biopsi dilakukan ketika tes lainnya memberikan indikasi kuat bahwa Anda terkena kanker payudara. Biopsi ada beberapa jenis:
Biopsi aspirasi jarum halus (fine needle aspiration biopsy): Cairan/jaringan dikeluarkan dari benjolan lewat jarum halus untuk kemudian diteliti dibawah mikroskop oleh ahli patologi.
Jika biopsi ini tidak memberi jawaban yang jelas, atau dokter Anda masih belum yakin, biopsi kedua atau berbagai jenis biopsi mungkin diperlukan.
Biopsi jarum inti (Core Needle Biopsy): JARUM yang digunakan untuk tes ini LEBIH BESAR daripada biopsi jarum halus. Hal ini digunakan untuk mengangkat satu atau lebih jaringan inti. Biopsi ini dilakukan dengan anestesi lokal pada pasien.

 

Stereotactic biopsi: dilakukan sebagai prosedur rawat jalan. Tidak memerlukan jahitan, dan hanya ada sedikit jaringan parut. Metode ini biasanya mengangkat lebih banyak jaringan dari biopsi jarum inti.
Bedah biopsy (open biopsy): Kadang-kadang diperlukan operasi untuk mengangkat semua atau sebagian benjolan sehingga dapat dilihat di bawah mikroskop. Seluruh massa serta beberapa jaringan normal di sekitarnya dapat diambil keluar. Hal ini dapat dilakukan sambil rawat jalan dan menggunakan anestesi lokal.



 
Jaringan yang telah diangkat melalui biopsi akan diperiksa di laboratorium oleh ahli patologi untuk melihat apakah itu jinak (bukan kanker) atau kanker. Jika tidak kanker, maka tidak ada perlakuan yang lebih diperlukan. Jika kanker, biopsi dapat membantu untuk memberitahu jenis kanker dan menunjukkan apakah kankernya invasif atau tidak.

Grade Kanker Payudara
 
Jika kanker, sampel biopsi juga diberikan penilaian/grade 1-3. Kanker yang lebih terlihat seperti jaringan payudara normal cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat. Sebagai aturan, grade yang lebih rendah berarti kanker lebih lambat bertumbuh, sementara grade yang lebih tinggi berarti kanker lebih cepat berkembang. Grade membantu memprediksi hasil (prognosis) untuk wanita tersebut. Grade tumor merupakan salah satu faktor yang nantinya dipertimbangkan untuk perawatan/treatment pasca operasi.

Status Hormon Reseptor

Reseptor adalah protein pada permukaan luar sel yang dapat melekat pada hormon dalam darah. Estrogen dan progesteron adalah hormon yang sering melekat ke reseptor beberapa sel kanker payudara sebagai bahan bakar bagi pertumbuhan mereka. Sample biopsi dapat diuji untuk melihat apakah sel-sel kanker memiliki reseptor untuk estrogen dan/atau progesteron. Jika tidak, sering disebut sebagai ER-positif. Ini berarti kanker tersebut cenderung memiliki prognosis/hasil lebih baik dan mereka jauh lebih mungkin berespons terhadap terapi hormon. Sekitar 2 dari 3 kanker payudara memiliki setidaknya salah satu reseptor.

Status HER2/neu
 
Sekitar 1 dari 5 kanker payudara memiliki terlalu banyak protein yang disebut HER2/neu. Tumor dengan adanya peningkatan HER-2/neu disebut "HER2-positif." Kanker ini cenderung tumbuh dan menyebar lebih cepat daripada kanker payudara lainnya.
Pengujian HER2/neu harus dilakukan pada semua wanita yang baru ter-diagnosa kanker payudara. Kanker dengan HER2-positif dapat diobati dengan obat-obatan target terapi, seperti trastuzumab (Herceptin ®) dan lapatinib (Tykerb ®).
Tes laboratorium lain mungkin juga dilakukan untuk membantu mencari tahu seberapa cepat kanker tumbuh dan opsi perawatan apa yang dapat bekerja terbaik.

Uji Pola Gen (gene patterns)

Penelitian menunjukkan bahwa melihat pola dari sejumlah gen pada saat yang sama dapat membantu mengetahui apakah kanker payudara yang baru terdiagnosa cenderung kembali setelah pengobatan pertama atau tidak. Hal ini dapat membantu ketika memutuskan apakah perlakuan lebih, seperti kemoterapi ajuvan diperlukan. Sekarang ada 2 jenis bentuk tes ini - Oncotype DX ® dan MammaPrint ®. Dokter dapat memilih menggunakan atau tidak menggunakan jenis test ini. Riset untuk meneliti apakah uji pola gen ini benar-benar membantu masih terus berjalan.

Stadium Kanker Payudara
 
Stadium kanker payudara adalah faktor yang paling penting dalam memilih pilihan pengobatan kanker payudara. Penentuan stadium didasarkan pada apakah kanker payudara tersebut invasif atau non-invasif, ukuran tumor, berapa banyak kelenjar getah bening yang terlibat, dan apakah kanker payudara telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.


Test untuk menentukan stadium Kanker Payudara

 
Dokter dapat menggunakan satu atau lebih test-test dibawah ini untuk mengetahui apakah kanker payudara nya sudah menyebar atau belum.
  • X-ray dada: untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke paru-paru.
  • Scan Tulang: untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke tulang.
  • CT scan (computed tomography)
  • MRI (magnetic resonance imaging)
  • USG dan Mamografi
  • PET scan (positron emission tomography)
Penentuan Stadium Kanker payudara dengan system TNM

Sistem yang paling umum digunakan untuk menggambarkan stadium kanker payudara adalah sistem TNM. Sistem ini memperhitungkan ukuran tumor dan penyebaran (T), apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening (N), dan apakah telah menyebar ke organ yang jauh (M, untuk metastasis). Angka setelah T, N, dan M memberikan rincian tentang kanker.
Semua informasi ini dikombinasikan dalam proses yang disebut tahap pengelompokan. Tahap tersebut kemudian dinyatakan sebagai angka romawi. Setelah tahap 0 (karsinoma in situ), tahap-tahap lainnya I dengan IV (1-4). Beberapa tahap yang lebih lanjut dibagi dengan menggunakan huruf A, B, dan C. Sebagai aturan, semakin rendah jumlah, kurang kanker telah menyebar. Sejumlah lebih tinggi, seperti stadium IV (4), berarti kanker lebih maju. Kanker payudara dengan tahap-tahap yang sama cenderung memiliki pandangan yang sama dan sering diperlakukan dengan cara yang sama.
Setelah melihat hasil tes Anda, dokter akan memberitahu Anda stadium kanker payudara Anda. Stadium Kanker payudara dapat kompleks. Pastikan Anda meminta penjelasan dari dokter Anda untuk stadium kanker payudara Anda dengan cara yang dapat Anda mengerti. Hal ini akan membantu Anda berdua memutuskan pengobatan terbaik.

 Stadium kanker payudara:
O Disebut kanker payudara non invasif. Ada 2 tipe, yaitu DCIS (ductal carcinoma in situ) dan LCIS(lobular carcinoma in situ)
I Kanker invasif kecil (ukuran tumor < 2 cm dan tidak menyerang kelenjar getah bening)
II Kanker invasif (ukuran tumor 2-5 cm dan sudah menyerang kelenjar getah bening)
III Kanker invasif besar (ukuran tumor > 5 cm dan benjolan sudah menonjol ke permukaan kulit, pecah ataupun berdarah/bernanah)
IV Sel kanker sudah bermetastesis/menyebar ke organ lain seperti paru-paru, liver, tulang ataupun otak





Jenis Pengobatan Kanker Payudara

 

Pengobatan kanker payudara dapat digolongkan ke dalam kelompok besar berdasarkan bagaimana mereka bekerja dan kapan mereka digunakan.
 

Pengobatan Lokal atau Sistemik 

Pengobatan lokal kanker payudara digunakan untuk mengobati tumor tanpa mempengaruhi bagian tubuh lainnya. Pembedahan dan radioterapi adalah contoh-contoh pengobatan lokal.
Pengobatan sistemik kanker payudara diberikan ke dalam aliran darah atau melalui mulut dan bergerak ke seluruh tubuh untuk mencapai sel-sel kanker yang mungkin telah menyebar ke luar payudara. Kemoterapi, terapi hormon, dan target terapi perawatan sistemik.


Terapi Ajuvan & Neo-ajuvan


Ketika orang-orang tampaknya tidak memiliki kanker yang tersisa setelah pembedahan, namun masih diberikan pengobatan lebih, itu disebut terapi ajuvan. Pada saat ini dokter mungkin berpikir bahwa sel-sel kanker telah melepaskan diri dari tumor utama dan mulai menyebar melalui aliran darah. Sangat sulit untuk mengetahui apakah hal ini terjadi. Tapi jika hal ini terjadi, sel-sel kanker dapat mulai membentuk tumor baru di organ lain atau di tulang. Tujuan dari terapi ajuvan adalah untuk membunuh sel-sel tersembunyi. Tapi tidak setiap pasien membutuhkan terapi ini.

Beberapa orang diberikan pengobatan sistemik (paling mungkin kemoterapi) sebelum dilakukan operasi untuk mengecilkan tumornya. Hal ini disebut terapi neo-ajuvan. 


Operasi untuk Kanker Payudara

Tujuan operasi kanker payudara adalah untuk mengangkat sebanyak mungkin sel-sel kanker payudara primer. Operasi juga dapat dilakukan untuk:

  • mengetahui apakah sel-sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di bawah lengan,
  • untuk mengembalikan bentuk payudara setelah mastektomi,
  • atau untuk meringankan gejala pada kanker stadium lanjut.
Di bawah ini adalah jenis-jenis Operasi kanker payudara yang paling umum.
 

Operasi Konservasi Payudara
 

Pada tipe pembedahan ini, hanya sebagian dari payudara yang akan diangkat, tergantung dari ukuran dan tempat tumor serta faktor lainnya
.
Lumpektomi: operasi kanker payudara ini hanya menghilangkan benjolan payudara dan beberapa jaringan normal di sekitarnya, biasanya diikuti dengan radioterapi. Jika kemoterapi akan diberikan, radioterapi dapat ditunda sampai kemoterapi selesai.
 
Mastektomi Parsial (segmental) atau quadrantectomy: operasi kanker payudara ini 
 mengangkat lebih banyak  jaringan payudara daripada lumpektomi. Hal ini biasanya diikuti dengan radioterapi. Tapi radiasi mungkin tertunda jika kemoterapi juga akan diberikan.
Efek sampingnya, dapat berupa: rasa sakit, pembengkakan (limfedema) dalam jangka pendek, tekstur payudara lembek dan keras karena jaringan parut yang terbentuk akibat pembedahan.

Semakin banyak bagian payudara yang diangkat, maka semakin besar kemungkinan ada perubahan bentuk payudara setelah itu. Jika kurang nyaman dengan bentuk payudara pasca operasi, Anda dapat menjalani operasi rekonstruksi payudara agar kedua payudara terlihat sama. Diskusikan hal ini  dengan dokter bedah Anda.


Mastektomi
 

Mastektomi melibatkan mengangkat semua jaringan payudara, kadang-kadang jaringan terdekat lainnya juga ikut diangkat.
 
Mastektomi Total atau Sederhana: berarti seluruh payudara diangkat, tetapi tidak termasuk kelenjar getah bening di bawah lengan atau jaringan otot di bawah payudara. Kadang-kadang kedua buah payudara diangkat, terutama bila dilakukan mastektomi untuk mencegah terjadinya kanker di kemudian hari.

Bagi wanita yang berencana melakukan rekonstruksi payudara, skin-sparing mastektomi dapat dilakukan. Untuk itu, sebagian besar kulit payudara (selain dari puting dan areola) tersisa utuh. Meskipun pendekatan ini tidak digunakan melebihi standar mastektomi, metode ini lebih disukai karena hanya ada sedikit jaringan parut bekas luka dan payudara yang direkonstruksi akan tampak lebih alami.
 

Mastektomi radikal termodifikasi: Operasi ini melibatkan pengangkatan seluruh payudara serta beberapa kelenjar getah bening di bawah lengan. Ini adalah operasi kanker payudara yang paling umum yang mengangkat seluruh payudaranya.
 

Mastektomi radikal: Ini adalah operasi besar di mana ahli bedah mengangkat seluruh payudara, kelenjar getah bening di bawah ketiak (aksila) , dan otot dinding dada di bawah payudara. operasi ini dulu sangat umum, tetapi jarang dilakukan sekarang karena mastektomi radikal termodifikasi telah terbukti bekerja sama baiknya. Namun operasi ini masih dapat dilakukan untuk tumor besar yang tumbuh ke dalam otot di bawah payudara.
 
mastektomi kanker payudara

 

Efek Samping Operasi Kanker Payudara
 

Selain rasa sakit setelah operasi dan perubahan bentuk payudara (s), efek samping yang mungkin dari mastektomi dan operasi konservasi payudara, adalah termasuk diantaranya: luka karena infeksi, terbentuknya darah pada luka, terbentuknya cairan bening dalam luka. Jika kelenjar getah bening aksila juga dihapus, efek samping lain yang mungkin terjadi adalah pembengkakan pada lengan dan dada (limfedema).
 

Memilih antara Lumpektomi dan Mastektomi
 

Banyak wanita dengan kanker stadium awal dapat memilih antara Operasi Konservasi Payudara dan Mastektomi. Satu keuntungan dari lumpektomi adalah bahwa ia akan menyelamatkan cara payudara terlihat. Kelemahannya adalah dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk radiasi setelah operasi pembedahan dilakukan. Di sisi lain, beberapa wanita yang menjalani mastektomi masih memerlukan radiasi.
Ketika memilih antara lumpektomi dan mastektomi, pastikan Anda mendapatkan semua faktanya. Kenyataannya: sebagian besar wanita dengan stadium I atau II kanker payudara, lumpektomi (plus radioterapi) hasilnya dapat sebaik mastektomi. Tidak ada perbedaan dalam tingkat kelangsungan hidup wanita yang diperlakukan dengan 2 metode tersebut. Dokter Anda akan memberitahu Anda jika ada alasan-alasan mengapa lumpektomi tidak disarankan untuk Anda.

 

Operasi Kanker Payudara Lainnya
 

Pemotongan kelenjar getah bening di daerah aksila: Operasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah kanker payudara telah menyebar ke kelenjar getah bening di bawah lengan. Beberapa node dihapus dan diperiksa di bawah mikroskop. Tes ini dilakukan untuk menentukan jenis pengobatan kanker selanjutnya yang diperlukan Anda.
Efek samping yang mungkin timbul dari pemindahan ini adalah pembengkakan kelenjar getah bening pada lengan, disebut limfedema. Hal ini terjadi pada sekitar 3 dari 10 perempuan yang menjalani prosedur tersebut (limfedema bisa berlangsung hanya beberapa minggu atau bertahan lama).

 
Biopsi Nodul Getah Bening Sentinel: sebuah biopsi kelenjar getah bening sentinel adalah cara untuk melihat kelenjar getah bening tanpa harus mengangkat semuanya. Untuk tes ini, suatu zat radioaktif dan/atau pewarna disuntikkan di dekat tumor. Ini akan dibawa oleh sistem getah bening ke nodul (sentinel) pertama yang mendapatkan getah bening dari tumor. Nodul inilah yang paling mungkin berisi sel-sel kanker jika kanker telah menyebar. Nodul ini (seringkali 2 atau 3 nodul) kemudian diperiksa oleh ahli patologi. Jika nodul sentinel mengandung kanker, maka kelenjar getah bening selanjutnya akan dihapus. Jenis biopsy ini memerlukan keahlian sangat tinggi, karena itu pastikan dilakukan oleh tim yang sudah berpengalaman.

 
Rekonstruktif atau operasi implantasi payudara: Setelah mastektomi (atau beberapa breast-conserving surgery), seorang wanita mungkin ingin berpikir tentang memiliki bentuk payudaranya kembali. Operasi ini tidak dimaksudkan untuk mengobati kanker payudara, tetapi untuk mengembalikan cara payudara terlihat. Jika Anda mengalami operasi payudara dan berpikir tentang memiliki rekonstruksi payudara, Anda harus berbicara dengan seorang ahli bedah plastik sebelum operasi Anda.


Persiapan sebelum Operasi Kanker Payudara

Bagi banyak orang, berpikir tentang operasi dapat menakutkan. Tetapi mengetahui apa yang akan terjadi sebelum, selama, dan setelah itu dapat membantu mengurangi rasa takut Anda.

Sebelum Operasi Kanker Payudara: Beberapa hari setelah biopsi, Anda akan tahu apakah Anda memiliki kanker, namun sejauh mana perkembangannya tidak akan diketahui sampai setelah operasi. Kemungkinan besar Anda akan bertemu dengan dokter bedah Anda beberapa hari sebelum operasi untuk berbicara tentang apa yang akan terjadi. Penting untuk memeriksa pertanggungan asuransi Anda sebelum operasi.

Anda mungkin diminta untuk pengambilan sample darah menjelang waktu. Dokter juga akan bertanya tentang obat-obatan, vitamin, atau suplemen yang kita pakai. Anda mungkin harus berhenti memakai beberapa jenis vitamin/supplemen seminggu sebelum operasi.


Saat Operasi Kanker Payudara: Anestesi umum, biasanya diberikan pereda rasa nyeri. Berapa lama operasi akan tergantung pada jenis operasi yang dilakukan. Sebagai contoh, mastektomi dengan pemindahan kelenjar getah bening akan mengambil waktu sekitar 2-3 jam. Setelah operasi, Anda akan dibawa ke ruang pemulihan, di mana Anda akan tinggal sampai Anda terjaga dan tanda-tanda vital anda (tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan) yang stabil.

Sesudah Operasi Kanker Payudara: Berapa lama Anda tinggal di rumah sakit tergantung pada jenis operasi Anda jalani, keadaan kesehatan Anda secara keseluruhan, apakah Anda mempunyai masalah medis lainnya, seberapa baik Anda lakukan selama operasi, dan bagaimana Anda rasakan setelah operasi.

Sebagai panduan, perempuan yang menjalani mastektomi biasanya tinggal di rumah sakit selama 1 atau 2 malam dan kemudian pulang. Tetapi beberapa perempuan mungkin ditempatkan dalam unit tinggal cepat (23 jam) sebelum pulang.

Operasi seperti lumpektomi dan biopsi kelenjar getah bening sentinel biasanya dilakukan secara rawat jalan tidak perlu menginap.
Setelah operasi, anda mungkin memiliki sebuah perban di atas lokasi operasi yang ketat membungkus sekitar dada Anda. Anda mungkin memiliki satu atau lebih tabung (mengalir) dari payudara atau daerah ketiak untuk mengangkat cairan yang terkumpul selama proses pemulihan. Prosesnya sekitar 1 atau 2 minggu. Setelah aliran tersebut menyusut hingga tinggal 1 ons perhari, tabung akan diangkat.

Kebanyakan dokter ingin Anda mulai menggerakkan tangan Anda segera setelah operasi sehingga tidak kaku. Banyak wanita yang menjalani lumpektomi atau mastektomi terkejut dengan minimnya rasa sakit yang mereka rasakan mdi daerah payudara. Tapi mereka kurang senang dengan rasa aneh (mati rasa, tertarik/tercubit) di daerah ketiak mereka.

Bicarakan dengan dokter Anda tentang apa yang harus Anda lakukan setelah pembedahan untuk merawat diri sendiri. Anda harus mendapatkan instruksi tertulis yang akan memberitahu Anda hal-hal berikut:

  • Cara merawat dan menutup luka
  • Cara merawat saluran/tabung
  • Bagaimana mengetahui jika Anda memiliki infeksi
  • Kapan harus memanggil dokter atau perawat
  • Kapan saat mulai menggunakan lengan dan bagaimana latihan menggerakkan lengan untuk mencegah kekakuan
  • Kapan mulai memakai bra lagi
  • Kapan dan bagaimana memakai busa/penyangga payudara (disebut prosthesis)
  • Apa yang harus makan dan makanan yang tidak boleh
  • Obat-obatan yang diperlukan (termasuk obat nyeri dan mungkin antibiotik)
  • Apa kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan
  • Perasaan Anda tentang bagaimana Anda melihatnya (payudara Anda)
  • Kapan harus menghubungi dokter Anda untuk pertemuan tindak lanjut
Kebanyakan pasien menemui dokter mereka sekitar 7 hingga 14 hari setelah operasi. Dokter Anda harus menjelaskan hasil laporan patologi Anda dan berbicara kepada Anda tentang apakah Anda akan memerlukan perawatan lebih.
 

Nyeri Pasca Mastektomi
 

Nyeri saraf setelah mastektomi atau lumpektomi disebut sindrom nyeri pasca mastektomi atau PMPs. Tanda-tanda PMPs adalah dinding dada nyeri dan kesemutan bawah lengan. Nyeri juga bisa dirasakan di bahu, bekas luka, lengan, atau ketiak. Keluhan umum lainnya termasuk mati rasa, nyeri tertusuk/tajam, atau rasa gatal tak tertahankan.
Adalah penting untuk berbicara dengan dokter tentang sakit yang Anda alami. PMPs dapat menyebabkan Anda tidak menggunakan lengan Anda seharusnya dan dari waktu ke waktu Anda mungkin tidak dapat menggunakannya secara normal.

PMPs dapat diobati. Obat yang biasanya digunakan untuk mengobati nyeri mungkin tidak bekerja dengan baik untuk nyeri saraf. Tapi ada obat-obatan dan perawatan lain yang bekerja untuk jenis nyeri ini. Bicarakan dengan dokter Anda untuk mendapatkan penanganan nyeri yang Anda butuhkan. 


Source:
www.cancer.org
www.cancer.gov
www.breastcancer.org
http://www.pinkhope.org.au/minigen/default.asp
http://breast-cancer-research.com/content/pdf/bcr2463.pdf
http://www.rahasiapayudara.com/artikel/2009/04/05/lima-langkah-periksa-payudara-sendiri-sadari.html
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=736
http://www.canhope.com.sg/bahasa_indonesia/education/breast-cancer
http://kankerpayudara.wordpress.com/2007/12/30/pengobata-kanker-payudara/
http://www.curetoday.com/index.cfm/fuseaction/article.show/id/2/article_id/1133
http://www.cancer.org/docroot/CRI/content/CRI_2_4_4x_Targeted_Therapy_5.asp
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1173671122,68570,
http://kankerpayudara.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK

A. PENGERTIAN Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul mata. Katarak adalah su...