Pengertian
- ANC adalah Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
-
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. (pada beberapa
kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care).
- Pelayanan antenatal
adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk
ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan
antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan,
ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri
dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
Tujuan
1.
Pengawasan kesehatan Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta &
komplikasi kehamilan, menetapkan dan merencanakan penatalaksanaan yang
optimal terhadap resiko kehamilan (tinggi, meragukan dan rendah)
2. Menyiapkan persalinan à well born baby dan well health mother
3. Mempersiapkan pemeliharaan bayi & laktasi
4. Mengantarkan pulihnya keshehatan ibu optimal
5. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
Perencanaan
Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) :
- Sampai 28 pekan : 4 pekan sekali
- 28 - 36 pekan : 2 pekan sekali
- Di atas 36 pekan : 1 pekan sekali
v Kunjungan I (12-24 pekan)
– Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri, Pemeriksaan lab., Antopo metri, penilaian resiko kehamilan, KIE
v Kunjungan II ( 28 – 32 pekan )
– Anamnesis, USG, Penilaian resiko kehamilan, Nasehat perawatan payudara & Senam hamil), TT I
v Kunjungan III ( 34 pekan)
– Anamnesis, pemeriksaan ulang lab. TT II
v Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 pekan)
– Anamnesis , perawatan payudara & persiapan persalinan
KECUALI
jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan
medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.
KUNJUNGAN / PEMERIKSAAN PERTAMA ANTENATAL CARE
Tujuan
Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
Menentukan status kesehatan ibu dan janin
Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko kehamilan
Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya
1. Menentukan Diagnosis Ada/Tidaknya Kehamilan
a) Gejala Kehamilan Tidak Pasti
ü Amenore (tidak mendapat haid)
ü Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah).
ü Konstipasi
ü Sering kencing
b) Tanda Kehamilan Tidak Pasti
ü Pigmentasi kulit yang dikenal dengan kloasma gravidarum
ü Leukore. Secret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan hormone progesterone.
ü
Perubahan pada payudara. Payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktuli dan alveoli
payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam karena deposit pigmen yang
berlebihan. Terdapat kolostrum bila kehamilan lebih dari 12 pekan.
ü Perubahan abdomen.
o Pembesaran abdomen
o Striae Gravidarum
o Pigmentasi pada linea nigra
ü Perubahan organ-organ dalam pelvic/pertumbuhan dan perubahan uterus
o Tanda Hegar’s ( melunaknya segmen bawah uterus pada perabaan)
o Ballotement (lentingan janin dl uterus saat palpasi)
o Braxton hick’s (kontraksi selama kehamilan, uterus berkontraksi bila dirangsang)
o Tanda Piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan)
c) Tanda Pasti Kehamilan
ü Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin
ü
Pada auskultasi terdengar bunyi jantun (BJJ). Dengan stetoskop Laennec
BJJ baru terdenngar pada kehamilan 18-20 pekan. Dengan alat Doppler BJJ
terdengar pada kehamilan 12 pekan.
ü Dengan ultrasonografi (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin.
d) Tes Kehamilan
Tes
hCG (hormone Chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi
hormone hCG dalam urin. Reaksi kehamilan ini tergantung dari seberapa
banyak hCG yang beredar. Kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu
0,5 hCg per ml urin. Kadar tertingginya yaitu 500 SI hCG.
2. Menentukan Usia Kehamilan dan Perkiraan Persalinan
Rumus
taksiran partus menurut Naegel bila siklus haid ± 28 hari adalah:
tanggal + 7, bulan -3. Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan
tentukan dg cara :
v TFU ( cm x 7/8 = usia dalam pekan)
v Terabanya ballotement di simpisis à 12 pekan
v DJJ (+) dg dopller à 10-12 pekan
v DJJ (+) dg fetoscop à 20 pekan
Pemeriksaan Fisis Ibu Hamil
a. Peralatan Pemeriksaan
Adapun
alat – alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ibu hamil diantaranya
adalah: timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, tensi meter,
stetoskop monokuler atau linec, meteran atau midlen, hamer reflek,
jangka panggul serta peralatan untuk pemeriksaan laboratorium kehamilan
yaitu pemeriksaan kadar hemoglobin, protein urin, urin reduksi dll (bila
diperlukan)
b. Komponen Pemeriksaan Fisik Pada Kunjungan Antenatal Pertama
1. Pemeriksaan fisik umum
a) Tinggi Badan
b) Berat badan
c) Tanda – tanda vital : tekanan darah, denyut nadi, suhu
Kepala dan leher
a) Edema diwajah
b) Ikterus pada mata
c) Mulut pucat
d) Leher meliputi pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan kelenjar thyroid
Tangan dan kaki
a) Edema di jari tangan
b) Kuku jari pucat
c) Varices vena
d) Reflek – reflek
Payudara
a) Ukuran simetris
b) Putting menonjol / masuk
c) Keluarnya kolostrom atau cairan lain
d) Retraksi
e) Massa; Nodul axilla
Abdomen
a) Luka bekas operasi
b) Tinggi fundus uteri (jika>12 minggu)
c) Letak, presentasi, posisi dan penurunan kepala (jika>36 minggu)
d) Denyut jantung janin (jika>18 minggu)
Genetalia luar (externa)
a) varises
b) perdarahan
c) luka
d) cairan yang keluar
e) pengeluaran dari uretra dan skene
f) kelenjar bartholini : bengkak (massa), ciaran yang keluar
Genetalia dalam (interna)
a) servik meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup atau terbuka
b) vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah
c) ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada trimester pertama)
d) uterus meliputi : ukuran, bentuk, mobilitas, kelunakan, massa pada trimester petama.
c. Pelaksanaan Pemeriksaan Kehamilan
Dalam pemeriksaan kehamilan meliputi beberapa langkah antara lain :
1. Perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat
Pemeriksaan
pandang dimulai semenjak bertemu dengan pasien. Perhatikan bagaimana
sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalannya. Apakah cenderung
membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, scoliosis atau pincang dsb.
Lihat dan nilai kekuatan ibu ketika berjalan, apakah ia tampak nyaman
dan gembira, apakah ibu tampak lemah
2. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
Timbanglah
berat badan ibu pada setiap pemeriksaan kehamilan. Bila tidak tersedia
timbangan, perhatikan apakah ibu bertambah berat badannya. Berat badan
ibu hamil biasanya naik sekitar 9-12 kg selama kehamilan. Yang sebagian
besar diperoleh terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Kenaikan berat badan menunjukkan bahwa ibu mendapat cukup makanan.
Jelaskan bahwa berat badan ibu naik secara normal yang menunjukkan
janinnya tumbuh dengan baik bila kenaikan berat badan ibu kurang dari 5
kg pada kehamilan 28 minggu maka ia perlu dirujuk.
Tinggi berat badan
hanya diukur pada kunjungan pertama. Bila tidak tersedia alat ukur
tinggu badan maka bagian dari dinding dapat ditandai dengan ukuran centi
meter. Pada ibu yang pendek perlu diperhatikan kemungkinan mempunyai
panggul yang sempit sehingga menyulitkan dalam pemeriksaan. Bila tinggu
badan ibu kurang dari 145 atau tampak pendek dibandingkan dengan
rata-rata ibu, maka persalinan perlu diwaspadai.
3. Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan
darah pada ibu hamil bisanya tetap normal, kecuali bila ada kelainan.
Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmhg atau lebih mintalah ibu
berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah ibu bersantai sampai
terkantuk. Setelah 20 menit beristirahat, ukurlah tekanan darahnya. Bila
tekanan darah tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan ibu menderita pre
eklamsia dan harus dirujuk ke dokter serta perlu diperiksa kehamilannya.
Khususnya tekanan darahnya lebih sering (setiap minggu). Ibu dipantau
secara ketat dan anjurkan ibu persalinannya direncanakan di rumah sakit.
4. Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki
Pemeriksaan
fisik pada kehamilan dilakukan melalui pemeriksaan pandang (inspeksi),
pemeriksaan raba (palpasi), periksa dengar (auskultasi),periksa ketuk
(perkusi). Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki,
yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau berurutan.
Pada
saat melakukan pemeriksaan daerah dada dan perut, pemeriksaan inspeksi,
palpasi, auskultasi dilakukan secara berurutan dan bersamaan sehingga
tidak adanya kesan membuka tutup baju pasien yang mengakibatkan rasa
malu pasien.
Dibawah ini akan diuraikan pemeriksaan obstetric yaitu
dengan melakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi terhadap ibu
hamil dari kepala sampai kaki.
- Lihatlah wajah atau muka pasien
Adakah
cloasma gravidarum, pucat pada wajah adalah pembengkakan pada wajah.
Bila terdapat pucat pada wajah periksalah konjungtiva dan kuku pucat
menandakan bahwa ibu menderita anemia, sehingga memerlukan tindakan
lebih lanjut. Jelaskan bahwa ibu sedang diperiksa apakah kurang darah
atau tidak. Sebutkan bahwa bila ibu tidak kurang darah ia akan lebih
kuat selama kehamilan dan persalinan. Jelaskan pula bahwa tablet tambah
darah mencegah kurang darah.
Bila terdapat bengkak diwajah,
periksalah adanya bengkak pada tangan dan kaki. Sedikit bengkak pada
mata kaku dapat terjadi pada kehamilan normal, namun bengkak pada tangn
dan atau wajah tanda preeklamsi. Perhatikan wajah ibu apakah bengkak dan
tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan cincin atau gelang yang
dipakainya. Mata kaki yang bengkak dan menimbulkan cekungan yang tak
cepat hilang bila ditekan, maka ibu harus dirujuk ke dokter, dipantau
ketat kehamilannya dan tekanan darahnya, serta direncanakan
persalinannya dirumah sakit.
Selain memeriksa ada tidaknya pucat pada konjungtiva, lihatlah sclera mata adakah sclera kuning atau ikterik
-
Lihatlah mulut pasien. Adakah tampak bibir pucat, bibir kering
pecah-pecah adakah stomatitis, gingivitis, adakah gigi yang tanggal,
adakah gigi yang berlobang, caries gigi. Selain dilihat dicium adanya
bau mulut yang menyengat.
- Lihatlah kelenjar gondok, adakah pembesaran kelenjar thyroid, pembengkakan saluran limfe
-
Lihat dan raba payudara, pada kunjungan pertama pemeriksaan payudara
terhadap kemungkinan adanya benjolan yang tidak normal. Lihatlah apakah
payudara simetris atau tidak, putting susu menonjol atau datar atau
bahkan masuk. Putting susu yang datar atau masuk akan mengganggu proses
menyusui nantinya. Apakah asinya sudah keluar atau belum. Lihatlah
kebersihan areola mammae adakah hiperpigmentasi areola mammae.
- Lakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi pada perut ibu.
Tujuan
pemeriksaan abdomen adalah untuk menentukan letak dan presentasi janin,
turunnya bagian janin yang terbawah, tinggi fundus uteri dan denyut
jantung janin.
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, penting untuk dilakukan hal– hal sebagai berikut :
Ø Mintalah ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya bila perlu
Ø
bantulah ia untuk santai. Letakkan sebuah bantal dibawah kepala dan
bahunya. Fleksikan tangan dan lutut. Jika ia gelisah bantulah ia untuk
santai dengan memintanya menarik nafas panjang.
Ø cucilah tangan anda sebelum mulai memeriksa, keringkan dan usahakan agar tangan perawat cukup hangat.
Lihatlah
bentuk pembesaran perut (melintang, memanjang, asimetris) adakah linea
alba nigra, adakah striae gravidarum, adakah bekas luka operasi, adakah
tampak gerakan janin, rasakan juga dengan pemeriksaan raba adanya
pergerakan janin. Tentukan apakah pembesaran perut sesuai dengan umur
kehamilannya. Pertumbuhan janin dinilai dari tingginya fundus uteri.
Semakin tua umur kehamilan, maka semakin tinggi fundus uteri. Namun pada
umur kehamilan 9 bulan fundus uteri akan turun kembali karena kepala
telah turun atau masuk ke panggul. Pada kehamilan 12 minggu, tinggi
fundus uteri biasanya sedikit diatas tulang panggul. Pada kehamilan 24
minggu fundus berada di pusat. Secara kasar dapat dipakai pegangan bahwa
setiap bulannya fundus naik 2 jari tetapi perhitungan tersebut sering
kurang tepat karena ukuran jari pemeriksa sangat bervariasi. Agar lebih
tepat dianjurkan memakai ukuran tinggi fundus uteri dri simfisis pubis
dalam sentimeter dengan pedoman sebagai berikut:
Umur kehamilan Tinggi fundus uteri
20 minggu 20 cm
24 minggu 24 cm
28 minggu 28 cm
32 minggu 32 cm
36 minggu 34- 46 cm
Jelaskan
pada ibu bahwa perutnya akan semakin membesar karena pertumbuhan janin.
Pada kunjungan pertama, tingginya fundus dicocokkan dengan perhitungan
umur kehamilan hanya dapat diperkirakan dari hari pertama haid (HPHT).
Bila HPHT tidak diketahui maka umur kehamilan hanya dapat diperkirakan
dari tingginya fundus uteri. Pada setiap kunjungan, tingginya fundus
uteri perlu diperiksa untuk melihat pertumbuhan janin normal, terlalu
kecil atau terlalu besar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK
A. PENGERTIAN Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul mata. Katarak adalah su...
-
A. PENDAHULUAN Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang/membujur dengan kepala difundus uteri dan bokong dibagi...
-
Apa itu Kanker Serviks ? Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim. Kanker serviks disebut juga kanker leher rahim ata...
-
Organ Liver/Hati Liver/hati adalah organ kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Beratnya sekitar 1.3 kg (pada orang dewasa). Letaknya di...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar