EORI
Ada beberapa pengertian mengenai Mega Colon, namun pada
intinya sama yaitu penyakit yang disebabkan oleh obstruksi mekanis yang
disebabkan oleh tidak adekuatnya motilitas pada usus sehingga tidak ada
evakuasi usus spontan dan tidak mampunya spinkter rectum berelaksasi.
Hirschsprung
atau Mega Colon adalah penyakit yang tidak adanya sel – sel ganglion
dalam rectum atau bagian rektosigmoid Colon. Dan ketidak adaan ini
menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya peristaltik serta tidak
adanya evakuasi usus spontan ( Betz, Cecily & Sowden : ).
Penyakit
Hirschsprung atau Mega Kolon adalah kelainan bawaan penyebab gangguan
pasase usus tersering pada neonatus, dan kebanyakan terjadi pada bayi
aterm dengan berat lahir 3 Kg, lebih banyak laki – laki dari pada
perempuan. ( Arief Mansjoeer ).
Etiologi
Adapun yang menjadi
penyebab Hirschsprung atau Mega Colon itu sendiri adalah diduga terjadi
karena faktor genetik dan lingkungan sering terjadi pada anak dengan
Down syndrom, kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus,
gagal eksistensi, kranio kaudal pada myentrik dan sub mukosa dinding
plexus.
Patofisiologi
Istilah congenital aganglionic Mega Colon
menggambarkan adanya kerusakan primer dengan tidak adanya sel ganglion
pada dinding sub mukosa kolon distal. Segmen aganglionic hampir selalu
ada dalam rectum dan bagian proksimal pada usus besar. Ketidakadaan ini
menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya gerakan tenaga pendorong (
peristaltik ) dan tidak adanya evakuasi usus spontan serta spinkter
rectum tidak dapat berelaksasi sehingga mencegah keluarnya feses secara
normal yang menyebabkan adanya akumulasi pada usus dan distensi pada
saluran cerna. Bagian proksimal sampai pada bagian yang rusak pada Mega
Colon ( Betz, Cecily & Sowden).
Semua ganglion pada intramural plexus dalam usus berguna untuk kontrol kontraksi dan relaksasi peristaltik secara normal.
Isi
usus mendorong ke segmen aganglionik dan feses terkumpul didaerah
tersebut, menyebabkan terdilatasinya bagian usus yang proksimal terhadap
daerah itu karena terjadi obstruksi dan menyebabkan dibagian Colon
tersebut melebar ( Price, S & Wilson ).
Manifestasi klinis
Bayi
baru lahir tidak bisa mengeluarkan Meconium dalam 24 – 28 jam pertama
setelah lahir. Tampak malas mengkonsumsi cairan, muntah bercampur dengan
cairan empedu dan distensi abdomen. (Nelson, ).
Gejala Penyakit
Hirshsprung adalah obstruksi usus letak rendah, bayi dengan Penyakit
Hirshsprung dapat menunjukkan gejala klinis sebagai berikut. Obstruksi
total saat lahir dengan muntaah, distensi abdomen dan ketidakadaan
evakuasi mekonium. Keterlambatan evakuasi meconium diikuti obstruksi
konstipasi, muntah dan dehidrasi. Gejala rigan berupa konstipasi selama
beberapa minggu atau bulan yang diikuti dengan obstruksi usus akut.
Konstipasi ringan entrokolitis dengan diare, distensi abdomen dan demam.
Adanya feses yang menyemprot pas pada colok dubur merupakan tanda yang
khas. Bila telah timbul enterokolitis nikrotiskans terjadi distensi
abdomen hebat dan diare berbau busuk yang dapat berdarah ( Nelson, ).
Anak – anak
a Konstipasi
b Tinja seperti pita dan berbau busuk
c Distenssi abdomen
d Adanya masa difecal dapat dipalpasi
e Biasanya tampak kurang nutrisi dan anemi ( Betz cecily & sowden ).
Komplikasi
a Obstruksi usus
b Konstipasi
c Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
d Entrokolitis
e Struktur anal dan inkontinensial ( pos operasi ) ( Betz cecily & sowden, )
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan dengan barium enema, dengan pemeriksaan ini akan bisa ditemukan :
a Daerah transisi
b Gambaran kontraksi usus yang tidak teratur di bagian usus yang menyempit
c Entrokolitis padasegmen yang melebar
d Terdapat retensi barium setelah 24 – 48 jam ( Darmawan K)
Biopsi isap
Yaitu mengambil mukosa dan sub mukosa dengan alat penghisap dan mencari sel ganglion pada daerah sub mukosa ( Darmawan K, )
Biopsi otot rektum
Yaitu pengambilan lapisan otot rektum
Periksaan
aktivitas enzim asetil kolin esterase dari hasil biobsi isap pada
penyakit ini khas terdapat peningkatan, aktifitas enzimasetil kolin
esterase ( Darmawan K, 2004 : 17 )
Pemeriksaan aktivitas norepinefrin dari jaringan biopsi usus
Pemeriksaan colok anus
Pada
pemeriksaan ini jari akan merasakan jepitan dan pada waktu tinja yang
menyemprot. Pemeriksaan ini untuk mengetahu bahu dari tinja, kotoran
yang menumpuk dan menyumbat pada usus di bagian bawah dan akan terjadi
pembusukan.
Penatalaksanaan
Medis
Penatalaksaan operasi adalah
untuk memperbaiki portion aganglionik di usus besar untuk membebaskan
dari obstruksi dan mengembalikan motilitas usus besar sehingga normal
dan juga fungsi spinkter ani internal.
Ada dua tahapan dalam penatalaksanaan medis yaitu :
Temporari
ostomy dibuat proksimal terhadap segmen aganglionik untuk melepaskan
obstruksi dan secara normal melemah dan terdilatasinya usus besar untuk
mengembalikan ukuran normalnya.
Pembedahan koreksi diselesaikan atau
dilakukan lagi biasanya saat berat anak mencapai sekitar 9 Kg ( 20
pounds ) atau sekitar 3 bulan setelah operasi pertama
Ada beberapa
prosedur pembedahan yang dilakukan seperti Swenson, Duhamel, Boley &
Soave. Prosedur Soave adalah salah satu prosedur yang paling sering
dilakukan terdiri dari penarikan usus besar yang normal bagian akhir
dimana mukosa aganglionik telah diubah
Perawatan
Perhatikan
perawatan tergantung pada umur anak dan tipe pelaksanaanya bila
ketidakmampuan terdiagnosa selama periode neonatal, perhatikan utama
antara lain :
Membantu orang tua untuk mengetahui adanya kelainan kongenital pada anak secara dini
Membantu perkembangan ikatan antara orang tua dan anak
Mempersiapkan orang tua akan adanya intervensi medis ( pembedahan )
Mendampingi orang tua pada perawatan colostomy setelah rencana pulang
Pada
perawatan preoperasi harus diperhatikan juga kondisi klinis anak – anak
dengan mal nutrisi tidak dapat bertahan dalam pembedahan sampai status
fisiknya meningkat. Hal ini sering kali melibatkan pengobatan
simptomatik seperti enema. Diperlukan juga adanya diet rendah serat,
tinggi kalori dan tinggi protein serta situasi dapat digunakan nutrisi
parenteral total
Tumbuh kembang anak
Konsep tumbuh kembang anak
difokuskan pada usia todler yakni 1 – 3 tahun bisa juga dimasukkan dalam
tahapan pre operasional yakni umur 2 – 7 tahun. Menurut Yupi. S
berdasarkan teori peaget bahwa masa ini merupakan gambaran kongnitif
internal anak tentang dunia luar dengan berbagai kompleksitasnya yang
tumbuh secara bertahap merupakan suatu masa dimana pikiran agak
terbatas. Anak mampu menggunakan simbul melalui kata – kata, mengingat
sekarang dan akan datang. Anak mampu membedakan dirinya sendiri dengan
objek dalam dunia sekelilingnya baik bahasa maupun pikiranya bercirikan
egesenterisme, ia tidak mahu menguasai ide persamaan terutama berkaitan
dengan masalah–masalah secara logis, tetapi dalam situasi bermain bebas
ia cenderung untuk memperlihatkan perilaku logis dan berakal sehat pada
tahap ini akan mulai mengenal tubuhnya
Pertumbuhan berkaitan dengan
masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,
organ maupun individu yang dapat diukur dengan ukuran berat ( gram,
pounnd, kilogram ). Ukuran panjang ( cm, meter ). Umur tulang dan
keseimbangan metabolik ( retensi kalium dan nitrogen tubuh ).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi
yang lebih komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil dari proses pematangan
Pada pertumbuhan fisik dapat dinilai
pertambahan berat badan sebanyak 2,2 Kg/ tahun dan tinggi badan akan
bertambah kira – kira 7,5 cm/ tahun. Proporsi tumbuh berubah yaitu
lengan dan kaki tumbuh lebih cepat dari pada kepala dan badan lorosis
lumbal pada medulla spinalis kurang terlihat dan tungkai mempunyai
tampilan yang bengkok. Lingkar kepala meningkat 2,5 cm/ tahun dan
fontanella anterior menutup pada usia 15 bulan. Gigi molar pertama dan
molar kedua serta gigi taring mulai muncul ( Betz & Sowden,)
Strategi Pengurangan Dampak Hospitalisasi Pada Usia Todler
Pada
usia todler anak cenderung egosentris maka dalam menjelaskan prosedur
dalam hubungan dengan cara apa yang akan anak lihat, dengar, bau, raba
dan rasakan. Katakan pada anak tidak apa- apa menangis atau gunakan
ekspresi verbal untuk mengatakan tidak nyaman.
Pada usia ini juga
mengalami keterbatasan kemampuan berkomunikasi lebih sering menggunakan
perilaku atau sikap. Sedikit pendekatan yang sederhana menggunkan contoh
peralatan yang kecil ( ijinkan anak untuk memegang peralatan )
menggunakan permainan.
Pada usia ini menjadikan hubungan yang sulit
antara anak dengan perawat diperlukan orang tua pada keadaan ini, apapun
cara yang dilakukan anaka harus merupakan pertimbangan pertama. Ibu
harus didorong untuk tinggal atau paling sedikit mengunjungi anaknya
sesering mungkin ( Yupi, S ).
PATHWAYS
Pathways dapat dilihat disini
ANALISA DATA
NO TGL / JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI
1
Diisi pada saat tanggal pengkajian Berisi data subjektif dan data
objektif yang didapat dari pengkajian keperawatan masalah yang sedang
dialami pasien seperti gangguan pola nafas, gangguan keseimbangan suhu
tubuh, gangguan pola aktiviatas,dll Etiologi berisi tentang penyakit
yang diderita pasien
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Konstipasi berhubungan dengan obstruksi ketidakmampuan Kolon mengevakuasi feces
Perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan saluran pencernaan mual dan muntah
Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatanya.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN PERENCANAAN
1 Konstipasi berhubungan dengan obstruksi ketidakmampuan Kolon mengevakuasi feces
anak dapat melakukan eliminasi dengan beberapa adaptasi sampai fungsi eliminasi secara normal dan bisa dilakukan
Dengan Kriteria Hasil :
Pasien dapat melakukan eliminasi dengan beberapa adapatasi
Ada peningkatan pola eliminasi yang lebih baik
Berikan bantuan enema dengan cairan Fisiologis NaCl 0,9 %
Observasi tanda vital dan bising usus setiap 2 jam sekali
Observasi pengeluaran feces per rektal – bentuk, konsistensi, jumlah
Observasi intake yang mempengaruhi pola dan konsistensi feses
Anjurkan untuk menjalankan diet yang telah dianjurkan
2 Perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan saluran pencernaan mual dan muntah
Pasien menerima asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan diet yang dianjurkan
Kriteria Hasil :
Berat badan pasien sesuai dengan umurnya
Turgor kulit pasien lembab
Orang tua bisa memilih makanan yang di anjurkan
Berikan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan diet yang dianjurkan
Ukur berat badan anak tiap hari
Gunakan
rute alternatif pemberian nutrisi ( seperti NGT dan parenteral ) untuk
mengantisipasi pasien yang sudah mulai merasa mual dan muntah
3 Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang
Status hidrasi pasien dapat mencukupi kebutuhan tubuh
Kriteria Hasil :
Turgor kulit lembab.
Keseimbangan cairan.
Berikan asupan cairan yang adekuat pada pasien
Pantau tanda – tanda cairan tubuh yang tercukupi turgor, intake – output
Observasi adanay peningkatan mual dan muntah antisipasi devisit cairan tubuh dengan segera
4 Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatanya.
pengetahuan pasien tentang penyakitnyaa menjadi lebih adekuat
Kriteria hasil :
Pengetahuan
pasien dan keluarga tentang penyakitnyaa, perawatan dan obat – obatan.
Bagi penderita Mega Colon meningkat daan pasien atau keluarga mampu
menceritakanya kembali
Beri kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal – hal yang ingn diketahui sehubunagndengan penyaakit yang dialami pasien
Kaji pengetahuan keluarga tentang Mega Colon
Kaji latar belakang keluarga
Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan serta obat – obatan pada keluarga pasien
Jelaskan semua prosedur yang akan dilaksanakan dan manfaatnya bagi pasien.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK
A. PENGERTIAN Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul mata. Katarak adalah su...
-
A. PENDAHULUAN Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang/membujur dengan kepala difundus uteri dan bokong dibagi...
-
Apa itu Kanker Serviks ? Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim. Kanker serviks disebut juga kanker leher rahim ata...
-
Organ Liver/Hati Liver/hati adalah organ kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Beratnya sekitar 1.3 kg (pada orang dewasa). Letaknya di...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar