LAPORAN PENDAHULUAN
Scabies
1. Definisi
Scabies
adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes
scabei, yang termasuk dalam kelas Arachnida. Tungau ini berukuran sangat
kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau bersifat mikroskopis
(http://fkuii.org/tiki-index.php?page=Scabies4).
2. Etiologi
Scabies disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, tungau ini berbentuk
bundardan mempunyai empat pasang kaki . Dua pasang kaki dibagian
anterior menonjol keluar melewati batas badan dan dua pasang kaki bagian
posterior tidak melewati
batas badan. Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum
corneumdan lucidum membuat terowongan ke dalam lapisan kulit. Di dalam
terowongan inilah Sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu singkat
telur tersebut menetas menjadi hypopi yakti sarcoptes muda dengan tiga
pasang kaki. Akibat terowongan yang digali Sarcoptes betina dan hypopi
yang memakan sel-sel di lapisan kulit itu, penderita mengalami rasa
gatal, akibatnya penderita menggaruk kulitnya sehingga
terjadi infeksi ektoparasit dan terbentuk kerak berwarna coklat keabuan
yang berbau anyir (http://fkuii.org/tiki-index.php?page=Scabies4).
3. Alat dan Bahan
1. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan
Humidifier
2. Kateter nasal, kanula nasal, atau masker
3. Vaselin/jeli
4. Prosedur pemakaian Oksigen
1. Perawat menjelaskan pada pasien/keluarga maksud pemberian oksigen
2. Perawat menempatkan alat kedekat pasien
3. Mencuci tangan
4. Mengatur posisi pasien
5. Isi tabung diperiksa dan di coba
6. Perawat memasang pipa oksigen pada tabung
7. Pipa oksigen dihubungkan dengan kateter hidung
8. Perawat mengatur volume oksigen sesuai instruksi dokter dengan membuka flowmeter
9. Perawat memasang kateter hidung pada hidung pasien
10. Perawat mengawasi dan menanyakan pada pasien apakah sesaknya berkurang
11. Perawat merapikan pasien dan membereskan alat
12. Perawat melakukan prosedur pemeliharaan alat.
(RSUD Ratu Zalecha. 2007, Prosedur Pemakaian Oksigen)
5. Prosedur Kerja
Kateter nasal
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur
aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 1-6
liter/menit. Kemudian, observasi humidifier dengan melihat air
bergelumbung.
4. Atur posisi dengan semi-fowler.
5. Ukur kateter nasal dimulai dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan tanda.
6. Buka saluran udara dari tabung oksigen.
7. Berikan minyak pelumas (vaselin/jeli).
8. Masukan kedalam hidung sampai batas yang ditentukan.
9. Lakukan
pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum dengan menekan lidah
pasien menggunakan spatel (akan terlihat posisinya dibelakang uvula).
10. Fiksasi pada daerah hidung.
11. Periksa keteter nasal setiap 6-8 jam.
12. Kaji cuping, septum, dan mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen setiap 6-8 jam.
13. Cata kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon klien.
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Kanula nasal
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur
aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, biasanya 1-6
liter/menit. Kemudian observasi humidifier pada tabung dengan adanya
gelembung air.
4. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.
5. Periksa kanula tiap 6-8 jam.
6. Kaji cuping, septum, dan mukosa hidung serta kecepatan aliran kecepatan aliran oksigen tiap 6-8 jam.
7. Catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian, dan respon klien.
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Masker Oksigen
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi dengan semi-Fowler.
4. Atur
aliran sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan (umumnya 6-10
liter/menit). Kemudian observasi humidifier pada tabung air yang
menunjukan adanya gelembung.
5. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.
6. Periksa kecepatan aliran tiap 6-8 jam, catat kecepatan aliran oksigen, rute pemberian, dan respon klien.
7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.(A.Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul uliyah H.2005).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK
A. PENGERTIAN Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul mata. Katarak adalah su...
-
A. PENDAHULUAN Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang/membujur dengan kepala difundus uteri dan bokong dibagi...
-
Apa itu Kanker Serviks ? Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim. Kanker serviks disebut juga kanker leher rahim ata...
-
Organ Liver/Hati Liver/hati adalah organ kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Beratnya sekitar 1.3 kg (pada orang dewasa). Letaknya di...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar